Rabu, 10 September 2008

Epilog

Dalam naungan zodiac gemini saya dilahiran dari keluarga sederhana, Ibu seorang, ibu rumah tangga dan bapak seorang anggota ABRI sebutan TNI pada saat itu. Dibesarkan dalam lingkungan dan suasana kehidupan kolong. Nakal, usil dan mungkin brandal suasana yang biasa terbangun pada saat itu. Hal itu didukung dengan lingkungan sekolah di SD Piere Tendean yang 100% anak-anak asrama tentara.
Sekolah di SD tersebut tidak sampai lulus karena harus mengikuti perpindahan orang tua di Cilacap, sehingga SD saya selesaikan di Kawunganten Cilacap. Pendidikan SLTP di SMP Negeri I Kawunganten, kemudian di SMA Negeri Maos, dan setelah lulus SMA melanjutkan di IKIP Karangmalang ( Yogyakarta ) masuk pada tahun 1990 di fakultas IPS jurusan Pendidikan sejarah. Sampai dengan semester 6, belum disadari betul untuk menjadi guru, karena mengambil kuliah di IKIP. Kesadaran itu baru muncul setelah melaksanakan praktek mengajar di SMA BOPKRI II Yogyakarta.

Senin, 08 September 2008

tentang saya

8,5 th saya jalani pengabdian mengajar di SMA Negeri I Cipari, mulai dari tahun 1996 sampai dengan 2004. banyak hal bisa dirasakan dan didapatkan dari tutur sapa, pergaulan dengan teman-teman SMA Negeri I Cipari. Pengembangan diri yang sebenarya saya lakukan dan saya peroleh dari teman-teman Cipari, tentang etos kerja, ataupun membangun komitmen. suasana tersebut sangat terasa betul dalam nuansa kekeluargaan. Teman satu ide / pemikiran mewarnai pergaulan dan komunikasi.
Kekeluargaan dan keramahan teman-teman harus ditinggalkan sepenggal waktu untuk menjalani kehidupan baru di SMK Negeri Karangpucung, dan itupun hanya berjalan 1,5 tahun. Mulai 2006, memulai kehidupan baru di SMA Negeri I Bantarsari, pada awalnya ada rasa was-was berhadapan dengan teman-teman yang masih muda-muda dengan ide-ide yang sangat segar.
Sekarang tahun yang ke-3 saya berada di SMA Negeri I Bantarsari, sekolah yang sangat muda sekali, dimana pada tahun-tahun pertama anak-anak masih harus numpang di SD yang ada di lingkungan sekitar. Pada tahun kedua sekolah sudah mulai menempati bangunan gedung baru dengan rombel 6. Pada tahun ketiga semester pertama dengan rombel 9 sekolah kekuarangan ruang kelas, sehingga dengan terpaksa secara bergilir anak-anak kelas X dan XI masuk pagi dan siang.